Sudah hampir 18 tahun berlalu bencana dahsyat gelombang tsunami yang menghantam Aceh. Bencana yang memakan banyak korban jiwa ini menyisakan begitu banyak luka. Melalui peristiwa ini juga akhirnya pemerintah membangun Meseum Tsunami Aceh sebagai bentu peringatan dan penghormatan terhadap raga yang hilang ditelan bencana.
Sebuah tempat untuk mengenang peristiwa 26 Desember 2004, sekaligus sebagai simbol kebangkitan warga Aceh. Dibangun empat tahun kemudian, tepatnya pada 2008, museum ini akhirnya dibuka untuk umum pada 2011. Saat liburan ke Aceh, jangan lupa untuk mendatangi destinasi wisata ini. Oh iya, jangan lupa kenakan OOTD liburan hijab untuk menunjang penampilanmu ya.
1. Sejarah Singkat Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami merupakan maha karya rancangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang kala itu masih berprofesi sebagai arsitektur. Dia memenangkan sayembara tingkat internasional yang diadakan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nangroe Aceh Darussalam bersama Ikatan Arsitek Indonesia.
Kang Emil, biasa sapaan akrabnya, membuat desain bertajuk Rumoh Aceh as Escape Hill. Desainnya memadukan rumah tradisional Aceh yang dibentuk seperti gelombang besar layaknya gelombang tsunami.
Harapannya, bangunan museum bisa berguna untuk banyak hal. Di samping sebagai sarana untuk mengingat, mempelajari, dan mitigasi tsunami, museum juga bisa dijadikan sebagai tempat penyelamatan dari bencana alam.
Atap dibuat terbuka dengan diberi tanaman sebagai tempat evakuasi. Namun, harapannya tak ada bencana alam dahsyat lagi yang terjadi.
2. Lokasi Museum Tsunami Aceh
Jika kamu berminat mengunjungi museum tsunami Aceh, lokasinya berada di Jalan Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Baiturrahman, Banda Aceh. Posisinya sangat dekat sebuah tempat ibadah umat Islam yang paling terkenal di daerah ini, yakni Masjid Baiturrahman. Hanya butuh waktu 11 menit berjalan kaki atau sekitar semenit naik kendaraan untuk sampai ke bangunan bersejarah ini.
3. Jam Operasional dan Harga Tiket
Awalnya, masuk ke Museum Tsunami gratis, karena adanya kontrak kerja sama dengan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sayangnya, kontrak telah berakhir, sehingga pengunjung dikenakan biaya tiket masuk.
Harganya Rp2.000 untuk anak-anak, pelajar atau mahasiswa, Rp3.000 untuk orang dewasa, dan Rp10 ribu untuk turis asing. Museum Tsunami buka setiap hari. Kamu bisa datang mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB
4. Fasilitas yang ada dalam Museum Tsunami Aceh
Tak usah khawatir, musem tsunami Aceh sudah cukup lengkap untuk wisatawan, seperti rekomendasi hotel bintang 5 di Cappadocia Turki. Mulai dari toilet, ruang parkir yang luas, musala, toko souvenir, ruang geologi, pusat kuliner, hingga perpustakaan yang memiliki koleksi buku cukup banyak, semuanya tersedia di sini.
5. Pesona Museum Tsunami Aceh
Jika dilihat dari luar bangunan, Museum Tsunami Aceh tampak sangat megah, dihiasi dengan ornamen yang melambangkan tarian saman. Desain dinding luar sendiri memiliki filosofi hubungan antara manusia terhadap Islam. Banyak yang mengetahui, bahwa desain dasar museum ini mengadopsi Rumoh Aceh.
Wisatawan bisa melihatnya pada lantai satu bangunan, yang didesain mirip seperti rumah panggung. Museum Tsunami Aceh sendiri memiliki 4 lantai, yang setiap lantainya memiliki fungsi, serta filosifi berbeda. Saat memasuki museum, wisatawan harus melewati sebuah lorong yang dikenal dengan Space of Fear.
Itulah informasi tentang wisata sejarah ke Museum Tsunami Aceh. Semoga ulasan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan Anda. Terimakasih sudah membaca sampai selesai.
Makasih ya informasinya. semoga some day bisa ke museum tsunami aceh
BalasHapus